Powered By Blogger

Tuesday, April 19, 2011

2 faktor utama gambar menjadi blur

Biasanya, kesalahan photographer adalah salah membuat perhitungkan shutter speed (kecepatan rana) sehingga gambar menjadi blur.

Ada dua faktor utama yang membuat foto menjadi blur




Perkara pertama adalah setting kecepatan rana hempa terlalu lambat dibandingkan dengan rentang lensa (focal length) lensa hempa. Gambar hempa akan menjadi blur sekiranya tangan hempa bergetar, rumusnya adalah 1 / rentang fokal lensa. Contoh, bila hempa mengambil foto dalam rentang fokal 100mm, maka hempa memerlukan kecepatan rana 1/100.

Rumus ini berlaku bila hempa menggunakan kamera full frame sensor. Untuk kamera DSLR yang ada di pasaran, sebahagian besar menggunakan sensor yang lebih kecil. Sensor ini bervariasi antara kamera yang satu dengan yang lain. Tetapi pada umumnya Canon mengunakan 1.6X, Nikon, Sony, Pentax menggunakan 1.5X dan Olympus menggunakan 2X. Dengan adanya variasi tersebut, maka perhitungannya menjadi lebih sukar.

Mengapa semakin besar rentang fukosnya, hempa harus menggunakan kecepatan rana yang lebih cepat? Hal ini kerana semakin besar rentang fukos, maka semakin sensitif sensor menangkap getaran yang berlaku.

Faktor kedua adalah objek yang hempa ingin tangkap bergerak dengan lajunya, sehingga kecepatan rana pun harus mengikuti cepatnya gerak objek tersebut. Contohnya, untuk membekukan gerakan pemain bola sepak , orang berlari, minimum hempa memerlukan 1/500. Untuk menangkap gambar penari dan penyanyi, biasanya 1/200 sudah mencukupi dan untuk menangkap gambar manusia yang tidak bergerak 1/60 biasanya cukup baik.

Joe Decker dari blog foto Photocrati mengenalkan faktor baru iaitu ukuran piksel sensor mempengaruhi blur. Katanya, kamera yang berukuran sensor sama, tapi resolusi gambar tinggi, memerlukan kecepatan rana yang lebih cepat kerana ukuran piksel yang kecil lebih sensitif dalam mendeteksi getaran.

Cara mencegah

Ada juga teknologi dalam kamera maupun lensa yang ditujukan untuk mencegah blur. Jenis teknologi ini terbahagi kepada dua kategori. Yang pertama dibuat melalui kamera, lagi satu adalah lensa. Namanya pun bervariasi. Antara lain iaitu Image Stabilization (IS) atau Vibration Reduction (VR), Steady Shot (SS), Shake Reduction (SR) Mega OIS, Optical Stabilization (OS) and Vibration Compensation (VC). Semuanya berfungsi sama hanya istilahnya berbeza. Teknologi ini boleh membantu hempa tapi tidak boleh membantu secara totalnya. Contohnya yang tadin hempa harus menggunakan 1/200, tapi dengan bantuan teknologi ini, hempa boleh menggunakan 1/100 atau 1/60. Teknologi ini juga tidak boleh mencegah blur pada saat hempa mengambil gambar orang atau benda yang bergerak cepat.

Hal lain yang boleh digunakan untuk mencegah blur antara lain ailah teknik memegang kamera atau teknik pernafasan. Dengan menahan nafas saat mengambil gambar, dan memposisikan tubuh dengan rapat atau menyandar di dinding, ia dapat membantu mengurangkan getaran yang menghasilkan blur.

5 comments:

  1. nice info..i will tell my cousin about your blog..dia sgt suka hal2 dslr ni :)

    ReplyDelete
  2. thank ya,sila r kunjung selalu,lagi bagus

    ReplyDelete
  3. tahnks for the tips : menarik dan boleh dipraktikkan :)

    ReplyDelete
  4. miza yusof>sama2..smoga b'jaya k

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...