Powered By Blogger

Friday, April 29, 2011

Perlu belajar melalui menonton filem

Filem memiliki banyak persamaan dengan fotografi. Sama seperti fotografi, filem juga menggunakan kamera(video). Dalam zaman sekarang, ramai yang menggunakan yang menggunakan DSLR untuk merakam atau membuat video.

Sama seperti fotografi, untuk menghasilkan sesebuag filem yang berkualiti tinggi , ia memerlukan pemikiran yang terbuka dan matang terhadap lighting (pencahayaan), komposisi, warna dan sebagainya.

Oleh sebab itu, dengan menonton filem yang baik kualitinya, kita boleh mempelajari tentang fotografi melalui menonoton filem tersebut. Yang paling penting,semasa kita menonton filem tersebut,kita perlulah memperhatikan elemen-elemen visual di dalam filem. Contohnya komposisinya, dimana terletaknya subjek utama? apakah di tengah-tengah atau ke tepi (mengikuti aturan tiga segi). Dari mana arah datangnya cahaya? apakah dari atas, bawah, atau di tepi? Keras atau lembut cahayanya? Mengapa perlu memilih cahaya yang demikian?

Kita perlu perhatikan juga penggunaan warna di dalam menonton film. Warna biasanya dikaitkan dengan mood/perasaan. Warna kuning dan jingga menggambarkan perasaan yang hangat, gembira. Warna biru menggambarkan suasana yang dingin atau tenang. Warna gelap seperti hitam menggambarkan suasana yang misterius dan horror.

Dari menonton film, kita-kita yang belajar fotografi bisa memperoleh manfaat untuk meningkatkan ilmu fotografi kita. Maka dari itu kalau bisa jangan sekedar nonton, tapi juga perhatikan komposisi elemen-elemen visual yang digunakan sang sutradara.

Beberapa film dari jaman dulu yang visualnya bagus untuk dipelajari:

FILEM CUN (2011)

Cerita yang mengisahkan tentang percintaan dua daerah iaitu hero kampung dan artis terkenal.Dalam filem ini kebanyakkan menggunakan warna-warna yang lembut dan dingin kerana ingin menaikkan mood romantik.Seperti gambar diatas,kita dapat melihat warna kebiruan semasa Remy Ishak(Atan) ingin melafazkan cintanya terhadap Maya Karim(Luna).


the-last-emperor

The Last Emperor (1987)
Film tentang kehidupan Puyi, kaisar terakhir Dinasti Qing Cina dari kecil sampai tua. Di dalam film ini, digunakan banyak sekali warna-warna yang merefleksikan atmosfer pada saat itu. Misalnya sutradara memilih warna-warna cerah seperti kuning dan jingga pada saat Puyi kecil melukiskan masa-masa bahagianya. Dan mengunakan warna yang agak kelam (saturasi warna yang rendah) pada saat Puyi ditahan.

in_the_mood_for_love

In the mood for Love (2000) pemeran utama Maggie Cheung & Tony Leung
Film Hongkong ini tentang kisah percintaan antara dua insan yang kesepian karena ditinggal oleh pasangan mereka. Film ini menarik karena kameramennya adalah juga fotografer. Maka dari itu komposisi foto ini sangat menarik secara visual dan lebih terkesan fotografi daripada komposisi yang biasanya kita lihat di filem. Pemakaian warna-warna juga sangat baik untuk menggambarkan mood.

12 comments:

  1. drpd 3 cerita contoh kau bagi, aku cuma pernah tengok In the mood for love, sahaja.

    hehe.

    ReplyDelete
  2. hahaha..yaka,kalau mcm 2,kena tgk ketiga2 cita kat ats 2 r...

    ReplyDelete
  3. paling minat yg The Last Emperor tu.. best

    Recently: ujung menGGu di Taman Rimba Kanching

    ReplyDelete
  4. Syafiq>oit..masih kena banyak belajar r,tak sampai tahap 2 lg..

    ReplyDelete
  5. xDer>Tau xpa,bestkan..jalan cita yg menarik

    ReplyDelete
  6. nice blog..
    follow me back k,,huhu
    http://bdkgtah.blogspot.com/

    ReplyDelete
  7. Thank ya,insyaAllah,nnt mie follow

    ReplyDelete
  8. cerita yg baik boleh di jadikan ikhtibar.

    ReplyDelete
  9. totally agree walaupun xpenah tgk satu pun dari cerita yang dikatakan... :D

    ReplyDelete
  10. hahaha..yaka,kesiannya,cari & download r,best tau

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...