Untuk menjadikan kita lebih mahir dalam bidang ini,kita perlulah ingat perkataan 3M ini iaitu (melihat,merasa dan memikir).Seperti juga semasa kita kecil dahulu,kita belajar sesuai benda itu dengan meniru gaya orang lain atau gaya orang dewasa.Contohnya,ketika kita baru hendak beljar bercakap,kita akan mengajuk-ajuk cakap ibu & ayah kita.Lama-lama,kita merasa meniru itu merupakan suatu cara yang efektif atau cara pantas untuk belajar sesuatu.
Di dalam fotografi, banyak yang menganggap kegiatan meniru ini boleh membuat gambar kita menjadi lagi baik atau bagus.
Pertama, kita perlulah berpikir bahawa dengan meniru setting yang diberikan di dalam mana-mana majalah atau tutorial yang diberikan akan mendapatkan hasil yang sama dengan gambar yang ditunjukkan . Kedua, kita perlu fikirkan bahawa dengan menggunakan kamera dan lensa yang sama akan menghasilkan gambar yang sama kualitinya.
Apa yang diberitahukan setting kamera (ISO, bukaan, shutter speed) adalah tentang ukuran pencahayaan yang ada pada keadaan itu. Keadaan cahaya terutama di luar ruangan selalunya akan berubah, jadi bila kita meniru setting tersebut, akan terjadi masalah dengan gelap dan terangnya (eksposur) hasil gambar itu. Selain itu, kita tidak mengetahui posisi fotografer dengan subjek utama dan latar belakang, kita juga tidak mengetahui alat-alat lain yang digunakan untuk menghasilkan gambar tersebut seperti tripod, filter. Kita juga tak tahu kalau gambar itu sudah di edit menggunakan software tertentu.
Informasi jenis kamera, lensa yang dipakai juga akan menyesatkan. Misalnya, kita akan beranggapan bahawa harus menggunakan kamera yang canggih dan lensa yang mahal-mahal untuk menghasilkan gambar tersebut. Setelah membeli alat-alat sesuai, bila tidak menghasilkan gambar yang kita inginkan itu,maka kita akan merasa kecewa dan akan putus asa.Dibawa ada satu contoh gambar yang menggunakan kamera yang murah.
Daripada sibuk menerjemahkan dan belajar dari spesifikasi gambar yang ada, lebih baik kita kena belajar melihat (to see) Melihat itu tidak sama dengan memandang atau menengok (to look). Saat kita melihat, kita memberikan waktu kepada mata dan pikiran kita untuk memperhatikan detail-detail yang tidak pernah kita lihat sebelumnya dengan hanya sekilas pandang.
Lalu kita harus belajar merasakan (to feel). Dengan merasakan suasana pemandangan yang kita lihat, baru kita boleh berkomunikasi dengan efektif suasana (mood) kepada orang yang melihat gambar kita itu.
Setelah kita melihat dan merasakan, saatnya kita berpikir, (to think) berpikir tentanf kamera, lensa, setting kamera, penghasilan gambar yang boleh membantu kita untuk meneruskan dan berkomunikasi dengan suasana yang kita lihat.
bukan bidang aku ni. =D
ReplyDeletesamalah, aku tak ada kamera ah, huhu
ReplyDeleteheroiczero>xpa r,try ceburi dlm bidang ni tgk,mesti rasa best punya..hahha
ReplyDeleteyul>g r beli,best tau kalau dpt men kamera ni..try men,try men kamera tgk
ReplyDeletebez dengar org pandai bab2 nie..
ReplyDeletehehe..<---suka tgk org tangkap gambar..hehehe^^~
wowowooo...ilmu baru!!!^^
ReplyDeletenur atiqah>tak pandai pun,masih perlu banyak belajar lagi,saja ja suka nk b'kongsi ilmu dengan kwn2,yaka,xkan suka ja kot,napa tak try tangkap gambar sekali,best tau,nak lagi best,gambar yg kita tangkap 2,btl2 menarik & unit..perrhhh..terasa nikmatnya..
ReplyDeletehantutwriter>ilmu yang baru dapat..jgn lupa b'kongsi b'sma-sma rakan yang lain k
ReplyDeleteSEPANJANG HIDUP NIE..APA YG KITA TEMPUH, SUME IBARAT PENGAJARAN UTK KITA. KITA KENE PANDAI MENILAI DARI SESUATU SUDUT.
ReplyDeleteJEMPUT TERJAH NEW ENTRY
1) (>.<) Selamat Ulangtahun Sayang (>.<)
En Suami>betul 2,saya sokong dengan kata2 en suami tu..
ReplyDelete